Pura Puseh, di Munggu menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang siap membawa Tamiang Kolem, benda suci untuk diarak keliling desa. Diiringi oleh pemuda bertombak dan membawa payung disekitarnya. Tombak-tombak ini menjadi lambang perjuangan masyarakat Munggu saat melawan pasukan Blambangan dari Banyuwangi disekitar tahun 1930an yang dipimpin oleh Raja Mengwi.