Pengerebongan: pesta sekala niskala

Kesiman – Denpasar. Minggu, 19 Februari 2012

Ritual Pengerebongan merupakan warisan Puri Agung Kesiman yang dilaksanakan setiap hari minggu (Redite, Medangsia) atau seminggu setelah Hari Raya Kuningan. Saat itu tidak ada satupun umat Hindu yang pemujaan, karena hal ini sudah merupakan hasil survei Raja Kesiman – I Gusti Ngurah Kesiman dengan Mads Lange – pelaut dan juru damai dari Denmark. Penetapan hari ini bertujuan agar banyaknya pengunjung yang datang dari luar Kesiman dan Bali, secara ekonomi juga akan menguntungkan banyak orang dengan banyaknya pedagang yang bisa berjualan.

Pengerebongan sendiri berasal dari kata “Rebu” yang dalam bahasa kawi berarti pesta yang bertujuan untuk menghibur atau membesarkan hari seseorang. Kata ini mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “Pengerebuan”. Perlahan kata ini berubah menjadi Pengerebong hingga akhirnya menjadi Pengerebongan.