Saya Bingung!

Pengantin wanita mengenakan sari dan perhiasan ala India

Jenuh! Aktifitas hanya menjadi rutinitas. Detik demi detik berlalu tanpa makna…

Hingga suatu hari datang undangan dari seorang teman (sebut saja Syama – nama sebenarnya) mengundangku ke pernikahan kakaknya. Kupikir hanya pernikahan biasa yang biasa dan sangat biasa.  Ternyata itu lebih dari sekedar pernikahan, tapi juga pengalaman dan pencerahan saat kebiasaan sudah mencapai titik jenuhnya.

Pernikahan ala India yang membangkitkan lagi antusiasme dalam memotret. Tubuh lelah, kurang tidur dan istirahat seperti mendapat tenaga baru. Tapi sayangnya, memotret tanpa tau apa yang akan difoto itu seperti berada dalam sebuah lorong, mengikuti saja jalan yang ada tanpa tau kemana arahnya.

Saat memotret pun selalu ada tanda tanya (?) seiring berlangsungnya ritual. Semakin banyak hal-hal detail yang terjadi, semakin banyak instrumen yang digunakan, perlengkapan warna-warni, dupa, air, susu, madu, arca, dan lainnnya yang ujung-ujungnya jadi makin bingung. Kemanapun pengantin pergi pasti kuikuti, apapun yang dipegangnya pasti kufoto, setiap momen, setiap pergerakan yang menghasilkan ribuan frame foto. Setelah disortir, ternyata lebih dari setengahnya kubuang! Tapi ketimbang harus irit memotret dan ketinggalan momen yang bahkan nggak setahun sekali bisa didapatkan. Hehhee… tetep ada pembelaan dirinya… :p

Sambil mengatur waktu untuk menanyakan lebih jelas tentang ritual ini, baru satu foto ini yang bisa disajikan termasuk curcol dari fotografer yang buta cerita saat ritual. Nanti ku update lagi dengan cerita yang lebih lengkap dan tajam.. setajam.. BLAKAS! *garing.. krik..krik…

Selamat ya untuk Manuel dan Rani yang resmi menjadi suami istri… ^_^